Breaking News

Wednesday, November 28, 2012

bagian-bagian transmisi otomatis

Torque Converter


Torque Converter atau biasa orang awam menyebutnya kopling mobil matic adalah suatu alat yang di gunakan pada mobil bertransmisi otomatis yang berfungsi sebagai pemindah daya yang diproduksi mesin untuk disalurkan ke transmisi. Singkat kata Torque Converter itu sebagai pengganti kopling dalam transmisi manual. Torque Converter dapat memutus dan menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi dengan media fluida atau ATF (Automatic Transmisision Fluid).

image
Cara Kerja
Torque Converter memiliki konstruksi seperti gambar diatas. Putaran dari flywheel akan berhubungan langsung dengan Pump Impeller, Putaran dari pump impeller akan diteruskan ke Turbine Runner melalui Stator dengan media ATF tadi. Sehingga putaran dari Turbine Runner-lah yang menjadi input bagi transmisi.
image
Stator sendiri berfungsi untuk membuat arah aliran dari pump impeller menuju Turbine Runner dibelokkan. Sehingga jika dapat kita bayangkan aliran fluida dari Pump Impeller yang tadinya hanya lurus biasa saja, akan di belokkan sehingga memiliki momen yang lebih besar untuk menggerakkan Turbine Runner. Tetapi pada saat kecepatan sudah tinggi, arah aliran dari pump impeller sudah berbelok sendiri. Sehingga pada saat kecepatan sudah tinggi Stator menjadi ikut berputar, tujuan dari Stator yang ikut berputar adalah agar aliran yang sudah berbelok itu tadi tidak menjadi berantakan oleh Stator. Pada Stator juga dipasangi one way clucth yang bertujuan agar Stator tidak berputar terbalik dari putaran pump impeller.
Stall Speed
Stall Speed adalah saat dimana tuas transmisi sudah di geser ke posisi “D” atau “R” sehingga pump impeller sudah mulai berputar untuk menggerakkan turbine runner tetapi turbine runner sengaja di tahan dengan cara pedal rem di injak hingga roda mobil tidak dapat bergerak. Pada peristiwa ini torsi yang dihasilkan oleh pump impeller adalah torsi maksimal. Sehingga apabila pedal rem langsung dilepas, mobil dapat langsung bergerak.
Converter Range
Converter Range merupakan saat dimana Torque Converter melakukan pelipat gandaan momen untuk menggerakkan Turbine Runner. Peristiwa ini terjadi saat mobil baru mulai berjalan hingga kecepatan sedang, karena pada saat itulah torque converter membutuhkan momen yang sangat besar.
Coupling Range
Coupling Range adalah Suatu peristiwa dimana kecepatan mobil sudah cukup tinggi sehingga torque conveter tidak lagi membutuhkan momen tetapi membutuhkan kecepatan. Karena Torque Converter tidak dapat memindahkan daya hingga 100%, maka pada titik tertentu dalam torque converter akan aktif  lock-up clucth. Lock up clutch ini bertujuan untuk mendekati perbedaan putaran antara Pump impeller dengan Turbine runner agar mendekati 1:1




planetary gear


menurut wikipedia planetary gear “is a gear system that consists of one or more outer gears, or planet gears, revolving about a central, or sun gear. Typically, the planet gears are mounted on a movable arm or carrier which itself may rotate relative to the sun gear. Epicyclic gearing systems may also incorporate the use of an outer ring gear or annulus, which meshes with the planet gears.“

Untuk pengertian secara umumnya planetary gear adalah sebuah system gear yang terdiri dari lebihdari gear keluarandari planet gearnya. Planetary gear set menyediakan peningkatan kecepatan,pengurangan kecepatanperubahan arahnetraldan direct drive. Planetary gear set juga dapatmenyediakan variasi kecepatan disetiap tingkatan operasidengan pengecualian netral dan direct drive.sebuah planetary gear set sederhana terdiri dari :

  • Sun gear
  • Carrier planetary pinion
  • Ring gear atau annulus
kalau dilihat dari ketrangan disamping dapat kita simpulkan bahwa susunan dari sebuah planetary gear set hampir mirip dengan susunan tata surya kita.
Sun gear terletak dipusat susunan. ini adalah gear terkecil dalam susunan dan terletak di tengah dan sebagai poros perputaran. Sun gear dapat berupa juga berupa rancangan spur atau helical gear.
Sun gear bertautan dengan gigi pada planetary pinion gear. planetary pinion gear adalah gear kecil yang disusun dalam kerangka yang disebut planetary carrier. Planetary carrier dapat terbuat dari besi tuang, alumunium atau pelat baja dan dirancang dengan sebuah shaft untuk masing-masing planetary pinion gear.
Planetary pinion berputar pada needle bearing yang diposisikan diantara shaft planetary carrier dan planetary pinion. jumlah planetary pinion didalam sebuah carier tergantung dari beban yang dipikul. Transmisi kendaraan otomatis harus mempunyai tiga planetary pinion dalam planetary carrier. Heavy duty highway trucks dapat mempunyai sebanyak 5 planetary pinion dalam planetary carrier. Carrier dan pinion-nya disebut sebagai satu kesatuan unit gear.
Planetary pinion mengelilingi poros tengah sun gear dan dilingkari oleh annulus atau ring gear. Ring gear bertindak seperti sebuah pengikat yang menahan keseluruhan gear set bersama dan memberikan kekuatan yang besar pada unit.
Ring gear diletakkan pada jarak terjauh dari poros pusat dan karena itu berfungsi sebagai tuas terbesar pada poros pusat. Untuk membantu mengingat rancangan planetary gear set, gunaka sistem tata surya sebagai contohnya. Sun adalah pusat tata surya dengan planet berputar disekelilingnya. Karena itu disebut planetary gear set.
Sun gear memiliki jumlah gigi paling kecil, kemudian ring gear atau annulus dan planetary carrier memiliki jumlah gigi paling banyak.
Dengan mengabaikan jumlah gear pada planetary carrier, kita dapat memperkirakan jumlah gigi pada planetary carrier dengan cara menambahkan jumlah gigi pada sun gear dengan jumlah gigi pada ring gear (annulus).
Apabila sun gear mempunyai 24 gigi dan ring gear mempunyai 48 gigi, kemudian abaikan jumlah sun gear dalam planetary carrier, planetary carrier akan mewakili 72 gigi.
Keuntungan Desain Planetary Gear
beberapa keuntungan planetary gear set adalah sebagai berikut :
  • gear bertautan secara terus menerus. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kerusakan pada gigi. Tidak ada pengasahan atau ketidak-sejajaran dan kekuatan gear dibagi rata
  • Planetary gear set sangat ringkas
  • Kegunaan yang banyak, kita dapat memperoleh 7 kombinasi kecepatan dan arah dari sebuah planetary gear tunggal
  • Variasi kecepatan dan arah dapat ditambahkan melalui penggunaan planetary gear gabungan
Cara Kerja Planetary Gear
Setiap komponen dalam planetary gear set, sun gear, pinion gear, dan ring gear dapat berputar atau ditahan. Perpidahan tenaga melalui sebuah planetary gear sethanya mungkin ketika satu komponen ditaha, atau jika dua komponen ditahan bersama.
Salah satu dari tiga komponen yaitu sun gear, carrier atau ring gear dapat digunakan sebagai penggerak atau komponen input. Pada saat bersamaan, komponen yang lain tetap berputar dan kemudian menjadi kompoen yang ditahan atau diam. Komponen ketiga kemudian menjadi bagian yang digerakkan atau output. Tergantung pada komponen yang menjadi penggerak, yang ditahan, dan yang digerakkan, peningkatan torque atau peningkatan kecepatan akan dihasilkan oleh planetary gear set. Arah output juga dapat dibalik melalui berbagai kombinasi.
Aplikasi Planetary Gear
Secara Umum planetary gear set digunakan pada transmission di mobil atau alat berat, selain itu pada final drive tepatnya axle assembly di roda pun terdapat planetary gear set walaupun tidak bisa diatur variasi speed dan direction (tetap).
Selain itu mesin cuci pun ada yang sudah menggunakan planetary gear set, di iklannya tertulis “teknologi terbaru menggunakan planetary gear”.
Tapi secara umu kita dapat menggunakan planetary gear set ini untuk mengkonversi dari speed menjadi torque, torque menjadi speed dan dapat pula mengubah arah putaran. Satu set planetary gear set aja bisa mempunyai banyak variasi, bagaimana dengan beberpa planetary gear set yang telah dirangkai. seperti yang terdapat pada planetary transmission
bahkan mainan Tamiya pun ada yang telah menggunakan planetary gear





Hydraulic control unit

Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.
Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).
2. Menyesuaikan tekanan hidrolikTekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin
3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem)
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch), roda gigi dialihkan.
Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:
•• • Pompa oli
•• • Valve body
•• • Primary regulator valve
•• • Manual valve
•• • Shift valve
•• • Solenoid valve
•• • Throttle valve


2 comments:

  1. mantab sharingnya gan.. saya juga punya blog untuk sharing tentang torque converter lagi bisa di blandong.com

    terima kasih

    ReplyDelete
  2. Terimakasih gan, sama-sama buat informasinya

    ReplyDelete

Designed By Published.. Blogger Templates